SEMARANG-Bagi
Firman S Permana, General Manager Dafam Hotel Semarang, urusan memasak
bukanlah hal asing. Pasalnya, pria kelahiran Surabaya ini sudah terbiasa
memasak sejak dirinya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama
(SMP).
Dia
mengaku, memasak sudah jadi hobi dan passion dalam hidupnya. Sebagai
anak yang dibesarkan di lingkungan TNI, membuatnya mandiri dan
disiplin. Salah satunya menyiapkan makanan untuk diri sendiri.
“Kebetulan
orang tua saya tentara yang tugas dinasnya selalu berpindah-pindah.
Ketika ibu tak menyediakan makanan, inilah yang membuat saya akhirnya
masuk ke dapur untuk memasak. Awalnya dari membuat nasi goreng hingga
masak berbagai masakan,” ungkapnya.
Anak
kedua dari dua bersaudara ini mengatakan, dari hobinya memasak itulah
yang membawanya melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Pariwisata Bali,
mengambil jurusan D3 Food and Baverage Management.
Saat
kuliah, ayah empat anak ini tak sekadar menimba ilmu, namun juga
bekerja di salah satu kafe ternama di Pulau Dewata. “Saat di Bali justru
berubah, lebih memilih kerja di bar. Karena saat itu kerja di bar
terlihat lebih keren. Masuk di bar dipercayakan menjadi pemasak,”
jelasnya.
Karena
kepiawaiannya masak, sekaligus pintar berinteraksi dengan orang banyak,
Firman pernah dipercaya meng-handle acara live cooking. Inilah yang
membawanya menjadi manajer resto sampai akhirnya sekarang bekerja di
kantor, bukan di dapur.
“Sebelumnya
saya di Sheraton Hotel Surabaya selama 18 tahun sebagai FnB Manager,
sekarang menajdi general manager di Dafam Hotel Semarang,” jelasnya.
Melihat
persaingan hotel yang makin ketat, Firman mengaku perlu banyak hal yang
dipersiapkan terutama dalam planning untuk 2013. Saat ini dirinya fokus
di bidangfFood and beverage. Berbagai even mengenai food and beverage
pun tengah digiatkan, di antaranya menggelar cooking competition war
untuk awak media. (wam/yul)
+ komentar + 1 komentar
Semarang, Aktual.com – Calon Wakil Wali Kota Semarang yang diusung PDI-Perjuangan, Hevearita G Rahayu, kembali digoyang isu korupsi.
Puluhan massa dari Aliansi LSM Anti Koruptor (Aligator) menolak mantan Direktur Utama PT Sarana Patra Hulu Cepu itu sebagai kepala daerah Kota Semarang. Hevearita dianggap memiliki rekam jejak buruk dalam mengelola perusahaan pelat merah tersebut.
“Rekam jejak Hevearita telah gagal mengelola PT. SPHC sebagai anak perusahaan pT SPJT milik Pemprov Jateng,” kata koordinator aksi, Sucipto, saat berorasi di depan kantor KPU Kota Semarang, Kamis (6/8).
Calon Wakil Wali Kota Semarang Didemo, KPU Tak Tanggapi
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.